PELAKU PENYERANGAN MESJID BERSENJATA DI NORWEGIA MENGIKUTI SIDANG



   Atatnaberita.com ~Pria yang disebut sebagai pelaku serangan bersenjata di masjid Norwegia menghadiri sidangnya dengan mata menghitam dan luka di bagian wajah.

Pelaku yang diidentifikasi bernama Philip Manshaus oleh media NRK disidang dengan dakwaan pembunuhan dan terorisme. Tidak dijelaskan dari mana luka itu datang.

Jaksa Kepolisian Distrik Oslo Paal-Fredrik Hjort Kraby mengatakan, mereka sadar jika identitas pelaku serangan bersenjata di masjid sudah tersebar di media.

Namun kepada CNN Senin (12/8/2019), Kraby menegaskan mereka tidak akan mengonfirmasi namanya.

Begitu juga dengan kuasa hukum yang ditunjuk pelaku.

Jaksa penuntut menyatakan, mereka meminta supaya Manshaus dipenjara selama empat pekan dengan isolasi penuh, dan melarang masuknya surat serta pengunjung.

Selain itu, jaksa juga disebut supaya pintu ditutup setiap kali ada pertemuan untuk mencegah pemuda berusia 21 tahun itu melarikan dari dari penjara.

"Sebab sampai saat ini, penyelidikan yang digelar masih dalam tahap awal. Kemudian, terduga juga belum menjelaskan apa pun kepada polisi," terang jaksa.

Manshaus menyerang Masjid Al Noor yang berlokasi di Baerum yang berada di pinggiran Oslo pada Sabtu (10/8/2019) sambil menenteng senjata dan mengenakan kamera GoPro.

Namun, aksinya tak berhasil setelah seorang pria berusia 65 tahun bernama Mohamed Rafiq dengan sigap datang dan menahan serangannya yang Mengakibatkan luka ringan.

Imran Mushtaq, salah satu dewan pengurus masjid mengisahkan, sebelum kejadian, ada puluhan jemaat yang melaksanakan shalat.

Namun ketika penembakan, jumlahnya tinggal tiga.

Manshaus memasuki masjid melalui pintu kaca sebelum dihentikan Rafiq. Kraby berkata, jajarannya mengamankan rekaman di kamera GoPro sebagai bukti.

Sesaat setelah serangan, polisi menyatakan mereka menemukan jenazah seorang remaja berusia 17 tahun yang diyakini adalah adik tiri Manshaus, Zhangjia Ihle-Hansen.

Pejabat kepolisian setempat Rune Skjold berujar Manshaus merupakan pemuda dengan pandangan sayap kanan garis keras, dan juga dikenal sebagai anti-migran.

Dia juga diketahui bersimpati terhadap Vidkun Quisling, seorang pemimpin Norwegia di masa penjajahan Nazi Jerman, dan disebut bertindak atas kemauannya sendiri.

Media Norwegia memberitakan Manshaus diyakini sempat mengunggah forum daring sebelum menyerang, yang berisi pujian atas penembakan di masjid Selandia Baru.

Pada Maret lalu, seorang teroris asal Australia menyerang Masjid Al Noor dan Linwood yang terletak di Christchurch saat Shalat Jumat, dan membunuh 51 jemaah.



Dilansir The Independent, sebuah postingan di dunia maya menyebutkan bahwa tersangka adalah seorang ekstremis sayap kanan yang terinspirasi oleh serangan teroris di Christchurch, Poway, dan juga El Paso.

Sebelum melancarkan aksinya menyerang masjid, tersangka diduga telah lebih dulu membunuh saudara tirinya yang berusia 17 tahun.

Polisi menemukan jasad korban di kediaman tersangka.

Polisi kini tengah menyelidiki kasus penyerangan masjid itu sebagai serangan teror.


"Kami sedang menyelidiki kasus ini sebagai upaya tindakan terorisme," ujar Asisten Kepala Polisi Rune Skjold, dalam konferensi pers, Minggu (11/8/2019).

"Kami menemukan tersangka bersikap ekstrem kanan, setelah dia menyatakan pendapatnya sebagai pemuja Quisling (Vidkun Quisling, seorang fasis Norwegia dan kolaborator Nazi), serta menentang imigrasi," lanjutnya.

Sementara pihak kepolisian Norwegiaturut memuji keberanian yang ditunjukkan dua jemaah masjid, Mohamed Rafiq dan Mohamed Iqbal, atas upaya mereka menahan tersangka pelaku penembakan.

"Jelas terlihat bahwa berkat tindakan berani keduanya, kasus ini dapat dicegah dari hasil akhir yang sama sekali berbeda," ujar Skjold.

Tersangka pelaku saat ini tengah dalam penahanan polisi dan sedang menjalani pemeriksaan oleh psikiatris.

Satu orang dilaporkan terluka dalam upaya penyerangan Masjid Al-Noor di Baerum, pinggiran kota Oslo, pada Sabtu (10/8/2019) sore.

Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg menyatakan aksi itu merupakan "serangan langsung bagi Muslim di sana", sekaligus mengungkap kembali luka kelam delapan tahun silam.

Pada 22 Juli 2011, seorang ekstremis sayap kanan bernama Anders Behring Breivik menyerang simpatisan Partai Buruh dan menewaskan hingga 77 orang.

Norwegia dikenal sebagai negara yang menerapkan aturan kepemilikan senjata ketat, dengan izin harus diberikan oleh kepala polisi setempat, berdasarkan Perpustakaan Kongres AS.

Usai penembakan massal pada 2011, seluruh senjata otomatis, semi-otomatis, maupun yang sejenis dilarang, dengan saat ini diyakini terdapat 1.537.000 pucuk yang beredar.

sumber: serambi

Artikel Terkait

jika ingin berkomentar,maka tulislah berupa saran dan nasehat.
EmoticonEmoticon