Qanun Bendera Aceh Sah, DPRA Tunggu Terbit Pergub



  Atatnaberita.com ~ Banda Aceh- Terkait pembatalan sepihak Qanun Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Bendera dan Lambang Aceh oleh Kemendagri yang ramai diperbincangkan beberapa waktu oleh oleh publik di Aceh, pihak DPRA sudah melakukan upaya klarifikasi ke kementeri

an tersebut. Wakil rakyat yang diwakili oleh Komisi I DPRA bertemu dengan pihak Kemendagri untuk mempertanyakan perihal tersebut.

Tim Komisi I DPRA diterima oleh Kasi Otsus Aceh Kuswanto dan Roni Saragih Kasubdit wilayah I Aceh Bidang Produk Hukum Kemendagri.

Kepada wartawan, Ketua Komisi I DPRA Azhari alias Cage, Rabu (18/9/2019) mengatakan bahwa setelah dilakukan klarifikasi, pihak Kementerian Dalam Negeri tidak dapat menunjukkan bukti apapun, termasuk surat yang pernah diterbitkan pada 2016 silam, yang kopiannya sempat beredar di internet.

“Mereka tidak dapat menunjukkan bukti(surat) yang pernah diterbitkan itu. Sehingga dalam disimpulkan bila surat yang pernah beredar itu hoax. Dengan demikian Qanun Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Bendera dan Lambang Aceh masih berlaku dan dapat dilaksanakan,” Kata Azhari di kantor DPRA.

Langkah klarifikasi tersebut ditempuh Komisi I DPRA, karena selama ini wakil rakyat tidak mendapatkan pemberitahuan tertulis dari pihak Kemendagri yang dikamdoi Tjahjo Kumolo, tentang pembatalan qanun dimaksud.

“Bukan hanya DPRA, eksekutif Aceh yaitu Gubernur Aceh juga tidak mendapatkan salinan surat tersebut.”

Atas hasil klarifikasi itu, tambah Azhari, untuk ke depan, karena saudah terbukti hoax, maka tidak perlu lagi ada polemik. “Tak perlu lagi disikapi karena surat itu hanya beredar di media sosial. kami tidak pernah menerimanya.”

Pada kesempatan tersebut Azhari menyayangkan sikap pihak Kemendagri yang seolah-olah sedang bermain-main dengan Aceh. Secara lisan mereka mengaku sudah menerbitkan surat tersebut, tapi kala diminta secara resmi, justru tidak dapat ditunjukkan. “Hal yang perlu ditegaskan lagi, bahwa setiap persoalan tentang Aceh, pihak pemerintah Pusat harus menempuh konsultasi dengan DPRA dan Gubernur Aceh. Hal ini sesuai dengan Pasal 8 Ayat (2) Undang-Undang Pemerintah Aceh. Terkait terbitnya surat yang kini hoax itu, tak sekalipun ada konsultasi,” ujarnya.

Ia melanjutkan, untuk proses selanjutnya sangat tergantung kepada Gubernur Aceh. Pelaksanaan qanun tersebut harus dengan pergub. “Untuk proses eksekusi terkait qanun tersebut ada di Pemerintah Aceh, sedangkan DPRA fungsinya pengawasan, anggaran dan legislasi, yaitu menyiapkan aturan,” kata Cage.

“Berjalan atau tidaknya qanun itu setelah diterbitkannya pergub oleh Gubernur Aceh. Kita tunggu saja,” ungkapnya.('-')

Polres Pidie Lumpuhkan Anggota KKB di Trienggadeng





   Atatanaberita.com  ~PIDIE JAYA - Kontak tembak terjadi antara polisi dengan kelompok bersenjata api, Kamis (19/9) di pusat Kecamatan Tringgadeng, Pidie Jaya.

  Informasi yang diterima oleh atatnaberita dari sumber terpecaya, empat orang tergeletak di jalan pasca-kontak  tembak.

  Kapolres Pidie AKBP Andi Nugraha Setiawan Siregar SIK ketika dikonfirmasi membenarkan kontak tembak tersebut. “Ia (ada kontak tembak), sementara info awal kayak gitu,” kata Kapolres Pidie AKBP Andi Nugraha Setiawan Siregar, SIK singkat.

  Kontak Tembak antara  Polisi dengan Kelompok Bersenjata Api di Pijay Hingga kini belum diketahui pasti berapa orang jumlah yang meninggal akibat kontak tembak itu.

   Kontak tembak terjadi di depan rumah makan warkop Kurnia tepatnya di jembatan Tringgadeng.

  Sementara, pantauan  atatnaberita di lokasi  terlihat bekas tembakan yang mengenai kaca rak nasi di warkop itu. Bahkan ceceran darah segar masih terlihat di lokasi kejadian.

Sedangkan pihak kepolisian terus mendalami siapa kelompok bersenjata tersebut. ('-')


ABI MUDI MESRA SAMALANGA ISI TAUSIAH DIDAYAH BABUSSALAM LAMEUE MNS LUENG


   Atatnaberita.com   ~ Teungku H. Zahrul Fuadi atau akrab dipanggil Abi Zahrul (Abi Mudi) mengisi pengajian Tasawuf, Tauhid dan Fiqh (Tastafi)  di Dayah Babussalam, tepatnya didesa Lameue Meunasah Lueng ,kecataman sakti kabupaten
pidie, dalam rangka memperingati tahun baru hijriah, tadi malam jam 20:00 WIB , Selasa (10/9/2019)


“Dalam pengajian tersebut Abi Mudi menguraikan tentang momentum Hijrah dan hal yang berkaitan dengannya,”

Baca juga : buya yahya menanggapi disertasi hubungan intim tanpa ada ikatan pernikahan


Abi juga menegaskan bahwa makna hijrah yang sesungguhnya ialah Mampu merobah sikap dan prilaku bukan hanya sekedar merobah cara berpakaian.papar putra tertua Abu Mudi.


  Dalam kupasannya, Abi juga menjelaskan tentang enam amalan seseorang  yang didoakan oleh para malaikat, salah satunya kata putra tertua Abu Mudi tersebut ialah Tadarus shalat( menunggu waktu shalat)  artinya sebelum tibanya waktu shalat kita sudah berada dimesjid ,menasah(mushalla) untuk baca quran serta zikir2 , yang kedua shalat subuh berjamaah, yang ketiga mendoakan kebaikan kepada tetangga tanpa sepengetahuan orang tersebut, keempat makmum yang  membaca amin bersama imam, kelima guru ngaji / murid,bahkan ada ulama  yang mengatakan bahwa orang~orang yang mengajari ilmu agama akan didoakan oleh ikan yang ada didalam laut, yang terakhir berinfak pada jalan Allah,

Baca juga : pendukung jokowi yang mengecam tindakan MUI 

   Nah disini bukan saja didoakan kebaikan oleh malaikat tetapi juga ada malaikat satu lagi yang mendokan keburukan bagi orang yang tidak mau berinfak sebagaimana didalam sebuah hadist disebutkan ‘Tidak satu hari pun di mana pada pagi harinya seorang hamba ada padanya melainkan dua Malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata: ‘Ya Allah, berikanlah ganti  bagi orang yang berinfak.’ Dan yang satu lagi berkata: ‘Ya Allah, hancurkanlah (harta) orang yang kikir.’”
demikian ulas Abi Mudi yang juga Wadir I Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga. ( * *)

Pendukung Jokowi Ini Kecam MUI yang Tolak Disertasi ‘Halal Seks di Luar Nikah’



 
 Atatnaberita.com  ~Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus menghormati hasil disertasi Abdul Azis yang menulis pemikiran Muhammad Syahrur terkait kehalalan seks di luar nikah.

Baca juga : Hubungan intim tanpa ikatan pernikahan,ini disertasi dr UIN yogyakarta


“Kampus adalah lembaga yang memiliki otoritas keilmuan. Lembaga lain di luar kampus seperti MUI mestinya tunduk secara keilmuan pada otoritas kampus, bukan sebaliknya,” kata pendukung Jokowi, Saidiman di akun Twitter-nya @saidiman.




Kampus adalah lembaga yang memiliki otoritas keilmuan. Lembaga lain di luar kampus seperti MUI mestinya tunduk secara keilmuan pada otoritas kampus, bukan sebaliknya.

Baca juga : kawin kontrak dipuncak bogor

“Saya ingat demo di depan kampus berhadap2an dengan polisi. Ketika rusuh terjadi, kami lari masuk kampus. Polisi mengejar hanya sampai pagar. Mereka hormati kampus sebagai ruang steril intervensi. Hari ini, nampaknya ruang steril itu mulai dikotori oleh pihak luar bernama MUI,” cuitnya lagi.





Saidiman berkomentar seperti itu menyikapi sikap MUI terhadap disertasi Abdul Azis.
Kata Saidiman, ketika lembaga non-akademik mengintervensi lembaga akademik, maka adalah awal kehancuran sebuah peradaban.

Baca juga : presiden Jokowi ingin uang rupiah mengacu ke yuan

Saidiman ingat demo di depan kampus berhadap-hadapan dengan polisi. Ketika rusuh terjadi, ia dan kawan-kawannya lari masuk kampus.

“Polisi mengejar hanya sampai pagar. Mereka hormati kampus sebagai ruang steril intervensi. Hari ini, nampaknya ruang steril itu mulai dikotori oleh pihak luar bernama MUI,” pungkasnya.

Baca juga : buya yahya angkat bicara mengenai disertasi dr UIN yogyakarta

Sebelumnya MUI Pusat menilai disertasi Abdul Azis yang membolehkannya seks di luar nikah menyimpang dan harus ditolak.

Pernyataan tersebut disampaikan Dewan Pimpinan MUI dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Selasa (3/9/2019). Pernyataan ini ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum MUI Yunahar Ilyas dan Sekjen Anwar Abbas.  ( ** )

Kawin kontrak di kawasan puncak Bogor 'Wisata Halal'


  Atatnaberita.com  ~Cibinong,Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin memberikan pernyataan resmi merespons maraknya pemberitaan mengenai kawin kontrak di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah melaksanakan aksi Nongol Babat (Nobat), yakni dengan melakukan operasi prostitusi di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor, termasuk di kawasan Puncak, Cisarua," kata Ade Yasin melalui keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA di Bogor, Minggu.

Baca juga : jokowi akan mengesahkan iuran bpjs naik 2%

Menurutnya, Program Nobat tidak hanya melakukan operasi prostitusi, melainkan juga melaksanakan operasi penertiban bangunan yang disalahgunakan untuk kegiatan prostitusi. Bangunan itu meliputi hotel, villa, penginapan, kontrakan, dan tempat-tempat hiburan.

"Serta penertiban minuman keras dengan jumlah hampir enam ribu botol Miras dimusnahkan sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Ketertiban Umum," ujar wanita yang belum genap setahun menjabat sebagai Bupati Bogor itu.

Di samping itu, Ade Yasin mengatakan bahwa Pemkab Bogor juga melakukan pembinaan terhadap pekerja seks komersial (PSK) melalui Dinas Sosial dan Panti Asuhan. Kemudian, melakukan tindakan preventif berupa operasi yustisi pascalibur Hari Raya Idul Fitri.

"Dilakukan dalam rangka meningkatkan kesalehan sosial dan mengurangi tindakan asusila, yakni perbuatan tidak baik yang melanggar norma dan kaidah kesopanan serta mengganggu ketertiban umum," tutur Ade Yasin.

Sementara, mengenai permasalahan wisatawan asing yang kerap menjadi aktor dalam perkara kawin kontrak, Ade Yasin menyerahkannya pada Pemerintah Pusat.

"Untuk menyelesaikan masalah hal ikhwal warga Negara Asing yang berada di Indonesia menjadi kewenangan Pemerintah Pusat sesuai dengan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian," ujarnya.

Selain itu, Ade Yasin menyebutkan bahwa dirinya sudah menyiapkan Program Pancakarsa untuk mewujudkan visinya pada periode 2018-2023, yakni menjadikan Kabupaten Bogor termaju, nyaman, dan berkeadaban

"Pancakarsa yakni Bogor Cerdas, Bogor Sehat, Bogor Maju, Bogor Membangun dan Bogor Berkeadaban," beber Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Bogor Cerdas fokus pada peningkatan kualitas pendidikan. Bogor Sehat difokuskan pada peningkatan kualitas kesehatan. Bogor Maju difokuskan pada peningkatan perekonomian masyarakat, daya saing dan perkembangan teknologi.

Bogor membangun difokuskan pada pembangunan Desa dan penataan Kota, sedangkan Bogor Berkeadaban fokus kepada peningkatan kesalehan Sosial di Kabupaten Bogor.

Seperti diketahui, belakangan ini masyarakat dunia maya sempat dihebohkan dengan video pemberitaan mengenai kawin kontrak yang di laksanakan di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor yang diberi judul  dengan "Wisata Halal".(**)

UAS (Ustaz Abdul Somad) Sebut Penonton Drama Korea Bagian dari Kafir, begini kronologisnya




   ATATNABERITA.COM  ~Tak hanya K-Pop, drama Korea juga begitu disukai banyak masyarakat Indonesia. Namun menurut Ustaz Abdul Somad, penikmatnya adalah bagian dari kafir.

Hal itu diutarakan Ustaz Abdul Somad ketika di salah satu kegiatan ceramahnya yang direkam dan diunggah ke YouTube.

BACA JUGA : DR.UIN YOGYAKARTA DISERTASI BOLEH BERHUBUNGAN INTIM TANPA ADA IKATAN NIKAH

Awalnya, UAS membaca sebuah pertanyaan yang sampai kepadanya. “Apa hukumnya menggemari, menyukai film Korea...?”

Lantas UAS pun menjawab, “Jangan suka kepada orang kafir, siapa yang suka kepada orang kafir, maka dia bagian dari kafir itu. Condong hatinya pada orang kafir.”

Lebih lanjut, Ustaz Abdul Somad menyarankan beberapa tontonan yang bisa dinikmati di YouTube. Menurutnya pria lebih baik menikmati qori sedangkan perempuan menyaksikan qoriah.

Hal itu, menurutnya, bisa mengurangai kecanduan menyaksikan drama Korea.

“Jangan lagi ditonton itu sinetron-sinetron Korea-Korea, rusak. Nanti pas sakaratul maut, datang dia ramai-ramai. Apa yang sering kita dengar, apa yang sering kita tengok, Akan datang saat sakaratul maut ,” ujarnya (**)



Majelis Tinggi PNA Berhentikan Irwandi, Tunjuk Tiyong Sebagai Pengganti



   atatnaberita.com  ~Banda aceh - Kisruh internal Partai Nanggroe Aceh (PNA) memasuki babak baru. Rapat khusus yang dilaksanakan Majelis Tinggi Partai (MTP) PNA di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Kamis (5/9), menghasilkan beberapa keputusan penting. Satu di antaranya adalah memberhentikan Irwandi Yusuf dari posisi ketua umum partai itu.

baca juga : anggota DPR ACEH dikeroyok polisi


  Selain memberhentikan Irwandi Yusuf, Majelis Tinggi PNA juga menunjuk ketua harian PNA, Samsul Bahri alias Tiyong sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum, menggantikan posisi Irwandi. MTP juga menunjuk Miswar Fuady sebagai Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) PNA.

  Rapat itu dihadiri tiga dari lima Majelis Tinggi PNA, yaitu Irwansyah (Ketua), serta Soenarko dan Miswar Fuady (anggota). Sementara dua MTP lainnya, yakni Sayuti Abubakar (Sekretaris MTP), dan Irwandi Yusuf (anggota) tidak hadir.

baca juga : RUU KUHP,Suami perkosa istri sendiri dipenjara 12 tahun


  Sebelumnya, Irwandi mencopot Tiyong dan Miswar dari posisi ketua harian dan sekjen partai itu. Jabatan ketua harian selanjutnya diserahkan kepada Darwati A Gani yang merupakan istri Irwandi dan jabatan sekjen kepada Muharram Idris, mantan panglima GAM wilayah Aceh Rayeuk.

  Ketua MTP, Irwansyah mengatakan seusai rapat khusus itu , alasan MTP mengganti Irwandi Yusuf dari posisi ketua umum karena status hukum Gubernur Aceh yang sudah diberhentikan sementara oleh Presiden Jokowi itu, sudah mendapatkan putusan bersalah dari Pengadilan Tipikor dan Pengadilan Tinggi Jakarta.

baca juga: terkait penulis disertasi berhubungan intim tanpa nikah UIN yogyakarta


  “Sehingga telah menyebabkan Ketua Umum DPP PNA berhalangan dalam menjalankan tugas dan wewenangnya sebagaimana yang dimandatkan oleh Kongres I PNA,” ungkap Irwanyah memberi alasan tentang keputusan pergantian dan menunjuk Tiyong sebagai Plt Ketum.

  Irwansyah menambahkan, rapat khusus tersebut digelar untuk menyahuti rekomendasi Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) yang meminta dilaksanakan Kongres Luara Biasa (KLB) dengan agenda utama pergantian Irwandi Yusuf dari posisi ketum partai.  Sebelumnya, kata Irwansyah, pengurus MTP sudah melakukan pertemuan dengan pengurus DPP, DPW, dan DPK serta Komisi Pengawas PNA di Kantor DPP PNA, Jalan Prof Ali Hasyimi, Pango Raya, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh pada Rabu (4/9) sore.

  Dalam rapat terbatas itu, Irwansyah selaku Ketua MTP PNA banyak menerima saran, masukan, dan rekomendasi baik secara lisan maupun tulisan tentang kebijakan Irwandi melakukan pergantian Tiyong dan Miswar dari ketua harian dan sekjen yang kemudian menimbulkan kisruh di internal partai.


baca juga : presiden jokowi bakalan sahkan iuran BPJS naik 2 %

  “Majelis Tinggi Partai menggunakan kewenangannya untuk menindaklanjuti saran, masukan, pandangan, dan rekomendasi tersebut untuk mengakhiri kekisruhan kepengurusan ini, demi kelancaran dan keberlangsungan Partai Nanggroe Aceh,” kata Anggota DPR Aceh ini.

  Untuk diketahui, kisruh di internal PNA mencuat setelah Irwandi Yusuf Samsul Bahri alias Tiyong dari posisi ketua harian dan menggantikannya dengan Darwati A Gani. Selain itu, Irwandi juga menunjuk Muharram Idris sebagai sekretaris jenderal (sekjen) menggantikan Miswar Fuady.

   Pergantian tersebut dinilai oleh kebanyakan pengurus partai tidak seusai dengan AD/ART partai karena tidak dibawa dalam rapat pleno, sehingga menimbulkan kekisruhan. Setidaknya, ada 17 DPW dan 224 DPK dari seluruh Aceh yang menginginkan penyelesaian konflik tersebut melalui jalur KLB.

baca juga : terkait kisruh masalah bendera aceh Forkab laporkan kepolisi


  Informasi diperoleh atatnaberita jika merujuk pada Anggaran Dasar (AD) Partai Nanggroe Aceh, Kongres Luar Biasa dapat diadakan atas permintaan: a) Majelis Tinggi Partai, atau b) seluruh Dewan Pimpinan Wilayah, sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Dewan Pimpinan Kecamatan dan ½ dari jumlah pengurus gampong.

  Dalam rapat kemarin, Majelis Tinggi Partai Nanggroe Aceh juga meminta kepada DPP PNA untuk melaksanakan KLB selambat-lambatnya sepuluh hari setelah rapat khusus digelar. Menurut Irwansyah, ada tiga agenda penting yang harus dilaksanakan peserta kongres luar biasa.

  “Agendanya adalah, pertama mengubah dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PNA, kedua memilih dan menetapkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Nanggroe Aceh, dan ketiga memilih dan menetapkan Formatur Kongres,” sebut Irwansyah.(**)



sumber: serambi

RUU KUHP: Suami Perkosa Istri Sendiri Dihukum 12 Tahun Penjara


  atatnaberita.com - RUU KUHP yang baru saja dirampungkan dan akan disahkan oleh DPR RI membuat definisi tentang pemerkosaan.

  Dalam salah satu pasal disebutkan, tindak pidana pemerkosaan juga bisa dikenakan kepada hubungan resmi suami istri.

baca juga : penghina presiden/wakil presiden dihukum 4,5 tahun penjara


  Definisi itu tercantum dalam BAB XXII Tindak Pidana Terhadap Tubuh bagian ketiga tentang Perkosaan Pasal 480.

  Pada ayat 1 disebutkan, ”Setiap orang yang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seseorang bersetubuh dengannya dipidana karena melakukan perkosaan, dengan pidana penjara paling lama 12 tahun.”

  Selanjutnya dalam ayat 2 pasal yang sama dijelaskan, tindak pidana pemerkosaan yang dimaksud meliputi tiga poin.

  Salah satu yang disebut sebagai pemerkosaan adalah, hubungan suami istri dengan paksaan dan ancaman kekerasan seperti yang disebut dalam Pasal 480 ayat 2 poin a.

baca juga : berani sindir jokowi di acara Tv One IlC club,inilah profil perempuan muda

  Kemudian poin b dan c pasal dan ayat yang sama disebutkan, tindak pidana pemerkosaan juga berlaku kepada persetubuhan dengan anak dan orang lain yang diketahui dalam keadaan tidak berdaya.

  "Persetubuhan dengan seseorang, padahal diketahui bahwa orang lain tersebut dalam keadaan pingsan atau tidak berdaya," bunyi poin c.(**)



Indonesia vs Malaysia di GBK, Suporter Rusuh , Polisi: Ada Provokasi

Tags

   ATATNABERITA.COM ~ Jakarta - Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter Timnas Sepakbola Indonesia yang sempat ricuh usai laga Indonesia melawan Malaysia. Suporter yang ricuh itu melempari petugas pengamanan stadion dengan botol plastik hingga batu di dekat pintu masuk VIP I, Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan. Ada provokasi yang mengawali kericuhan ini.

baca juga : copa america,brazil keluar sebagai juara

"Yang jelas tadi setelah selesai pertandingan antara Malaysia dan Indonesia ada yang melakukan provokasi, teriak-teriak di luar, kita imbau dan saat itu sempat terjadi keributan antara orang yang tidak diketahui dengan kami aparat," kata Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Pusat, Kombes Harry Kurniawan, di lokasi, Stadion GBK, Jakarta, Kamis (5/9/2019) malam.

Sebelumnya, Harry sempat mengimbau suporter untuk tidak rusuh. "Kalau kalian rusuh, nanti kami dari polisi tidak kasih izin lagi," ujar Harry di lokasi.


"Saya ingatkan tidak usah merusuh, rekan-rekan dari polisi bertahan bertahan," imbuh dia.

Imbauan itu tidak dihiraukan suporter. Akhirnya, personel kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang emosi karena kekalahan Timnas Indonesia. Malam ini, dalam laga perdana kualifikasi Grup G Piala Dunia 2022, Indonesia dikalahkan Malaysia dengan skor 2-3.(**)

sumber : m.detik.com

PENULIS DISERTASI SEKS TANPA NIKAH DI BULLY DI MEDSOS, MAU LAPOR KEPOLISI


  atatnaberita.com ~ Disertasi mahasiswa program doktoral Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Abdul Aziz, yang sempat menimbulkan polemik karena mengangkat judul “Konsep Milk Al Yamin: Muhammad Syahrur Sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Non-Marital” berbuah teror dan bully di media sosial.

baca juga : surat terbuka untuk pak dr UIN yogyakarta 

  Abdul Aziz mengaku saat ini, keluarganya sudah sangat terganggu dengan teror dan bully tersebut, sehingga dia berencana melaporkan akun media sosial yang melakukannya terhadap keluarganya kepada polisi.

  “Ini sudah sangat mengganggu, dan saya siap untuk membawa kasus ini ke ranah hukum,” tegas Abdul Aziz saat dijumpai di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Rabu (4/9/2019).

  Ia mengemukakan teror dan bully yang dilakukan kepada keluarganya, tidak bisa dibiarkan begitu saja. Karena menurutnya yang dilakukan terhadap keluarganya sudah keterlaluan.

  “Sebenarnya, disertasi itu bukan berarti saya melegalkan zina. Tapi intinya saya prihatin dengan fenomena kriminalitas akibat hubungan intim di luar nikah,” ucapnya.

  Ketika ditanya waktu rencana pelaporkan akun medsos, Abdul mengaku belum menentukan waktunya. Tetapi, sang istri sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

  “Hari ini tadi istri saya sudah datang dan bertemu dengan pihak kepolisian. Tapi kalau melaporkannya kapan, saya belum tahu nanti dulu,” ungkapnya.

  Abdul menambahkan, sejak disertasinya mencuat dan mendapatkan tanggapan negatif, keluarganya mengaku sangat bersedih. Pasalnya, penelitian di bidang akademik justru merembet pada keluarga. ungkap (**)

sumber : suara.com

SURAT TERBUKA UNTUK PAK ABDUL AZIZ, DR UIN YOGYAKARTA YANG MENGHALALKAN HUBUNGAN INTIM TANPA NIKAH.




 atatnaberita.com  ~ Inilah sebuah Surat terbuka yang beredar disosmed(sosial media) atas nama ;

Dari : Euis Sufi Jatiningsih
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Tinggal di Kota Bogor

   SAya tak kuasa menahan gemuruh dlm dada beberapa hari ini. Semoga surat ini sampai ke tangan , telinga, mata dan hati Bapak Abdul Aziz. Bantu saya menyampaikannya dengan share tulisan saya ini.

baca juga : DISRERSASI DR UIN YOGYAKARTA HALALKAN HUBUNGAN INTIM TANPA IKATAN PERNIKAHAN


   Saya hanya ingin menanyakan beberapa hal terkait konsekuensi dari kesimpulan disertasi anda. Saya hanyalah seorang ibu rumahtangga biasa yg dihantui ketakutan gulitanya zaman dr adab dan susila. Zaman yg sudah sangat tipis beda binatang dan manusia dlm mengendalikan syahwatnya.

  Pak Doktor, apa yg anda fikirkan atau anda rasakan jika tiba2 anda mempunyai syahwat pd mahasiswi  anda yg gadis, lalu anda saling berkomitmen melakukan hubungan intim suka sama suka di ruang eksklusif yg tertutup spt yg anda syaratkan . Menurut anda, bagaimana perasaan anda, istri anda , ibu anda dan ibu si mahasiswi itu ?

  Pak Doktor, apa yg anda rasakan dan  akan anda lakukan jika :
Bulan ini anak anda digauli oleh pacarnya. Lalu putus....bulan depan dg pacar barunya. Suka sama suka, di ruang ekslusif dan tertutup. Itu syarat yg anda sebut.

  Atau jika anak laki2 anda menggauli anak gadis tetangga, lalu besoknya dia menggauli temen sekelasnya , bulan depan menggauli pacaranya. Suka sama suka , di ruang eksklusif dan tertutup. Itu syarat yg anda sebut.

  PAk Doktor, apakah menurut anda  hubungan seks itu tidak berdampak apa2? ???
Kehamilan
Keturunan
Nasab
Persusuan
Mikiiiiir Pak,....Mikiiiir....
Jika perempuan yg digauli oleh anak laki2 bapak kemudian semuanya hamil ?
Atau anak perempuan bapak lalu hamil setelah digauli oleh pacarnya yg berbeda2 ?

  Tolong Anda bayangkan kekacauan sosial apa yg akan timbul di masyarakat selain maraknya penyakit kelamin akibat seks bebas yg anda sebut bukan zina itu. Bayangkan Pak , Bayangkaaaaan....
Kecuali kalau anda blm punya istri, gak punya anak dan gak punya ibu, mungkin anda tidak bisa membayangkannya. Maaf ...

baca juga : buya yahya menangapi distersasi DR UIN yogyakarta tentang hubungan intim tanpa ikatan pernikahan.

 Apakah Islam turun untuk kekacauan itu? Demi Allaah tidak!!!
Islam adalah rahmat, dan Rasulullaah diutus untuk menyempurnakan akhlak, bukan merusak akhlak.

  Anda bilang ini adalah celah hukum supaya tidak terjadi kriminalisasi seksual, karena anda PRIHATIN dg adanya hukum razam atas org yg berzina padahal menurut anda itu belum tentu zina. Anda merasa menjadi pahlawan agar orang2 bersyahwat liar itu tidak dikriminalisasi, tapi anda tidak merasa jadi pecundang karena sudah membuka lebar pintu seks bebas ???

  Mohon maaf kalo anda tidak berkenan. Salam takzim buat istri dan ibu anda di rumah, semoga mereka tetap punya rasa sebagai seorang isteri dan seorang ibu.
Saya berlindung kpd Allaah dri kebodohan dan dari tipudaya orang2 bodoh yg merasa benar.(**)

BUYA YAHYA MENANGGAPI DISERTASI KONTROVERSIAN MASALAH HALAL HUBUNGAN INTIM TANPA NIKAH


  Atatnaberita.com ~ Disertasi Kontroversi, Buya Yahya: Halalkan Seks di Luar Nikah, Murtad,jelas dia ingin merusak agar orang bebas berzina.” ujar Buya.

“Kalau ada orang melegalkan hubungan di luar nikah, hukumnya murtad, keluar dari Islam,” Buya menegaskan.

baca juga : dokter UIN yogyakarta halalkan hubungan intim tampa nikah,begini disertasinya.


  Oleh karena itu, dalam kasus disertasi Abdul Aziz ini, Buya menilai ada yang salah. Baik itu dosen yang meloloskan, maupun kampusnya.

“Dia tidak islami jadi guru syariah. Bagaimana bisa meloloskan. Wong jelas-jelas salah, diloloskan. Bukan ahlinya itu, kalau memang dosennya yang merestui. Kalau universitasnya membiarkan, berarti enggak usah pakai gelar universitas Islam. Universitas ngaco itu nanti,” katanya.

“Bagaimana universitas Islam menjaga Islam. Kalau ada pemikiran ngaco, dibuang, jangan diloloskan. Kalau diloloskan, perlu diberedel itu dosennya. Kalau perlu sampai kampusnya diberedel. Karena tidak pantas pakai gelar kampus Islam, enggak tahunya apa, ada disertasi yang lolos keluar dari Islam. Seperti itu nasihat saya,” terang Buya.(**)

Doktor UIN Ini Bolehkan Zina dan Hubungan Intim Tanpa Nikah,begini penjelasannya


 atatnaberita.com  ~Yogyakarta - beberapa hari ini warga indonesia diheboh dengan pemberitaan media yang membolehkan hubungan intim tanpa adanya ikatan pernikahan yang diutarakan oleh seorang dokter UIN dari Yogyakarta, walaupun agama islam tidak membenarkan perkara yang demikian.

 sebagaimana yang di wawancarai serta disiarkan melalui stasiun televisi swasta TV One , Abdul Aziz, doktor dari UIN Yogyakarta, tetap mempertahankan disertasinya tentang hubungan intim di luar nikah yang tidak melanggar hukum Islam meski menuai kontroversi.

baca juga ; jokowi bakal sahkan iuran BPJS naik dua kali lipat.


  Abdul Azis mengatakan Tafsir Milk Al-Yamin dari intelektual muslim asal Suriah, Muhammad Syahrur, yang ia gunakan bisa ditawarkan untuk membantu negara dalam merumuskan hukum alternatif. Tafsir itu bisa digunakan untuk melawan kriminalisasi terhadap orang-orang yang dituduh berzina.

  “Bicara masalah tafsir untuk membantu menemukan alternatif bagi negara yang kesulitan merumuskan hukum. Tapi disertasi saya malah dianggap musibah,” ungkap Abdul Aziz .

  Dewan Perwakilan Rakyat akan mengesahkan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Dalam RUU tersebut terdapat pasal kontroversial yang menjadi sorotan masyarakat sipil.

ADVERTISEMENT

  Pasal 417 mengatur soal hubungan laki-laki dan perempuan di luar pernikahan. Koalisi menganggap negara terlalu jauh hadir dalam urusan privat warga negara. Disertasi itu bisa digunakan untuk melawan kriminalisasi urusan privat oleh negara.

  Disertasi Abdul Aziz berjudul Konsep Milk Al Yamin: Muhammad Syahrur Sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Non-Marital. Anggota Majelis Ulama Indonesia Komisi Dakwah Sukoharjo, Jawa Tengah tahun 2005 ini berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan delapan orang anggota tim penguji pada Rabu, 28 Agustus 2019, di Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Abdul Aziz pun mendapatkan nilai sangat memuaskan.



  Abdul Aziz menjelaskan tentang Hubungan Intim di luar nikah tidak melanggar hukum Islam sesuai tafsir Muhammad Syahrur. Dalam Al-Quran tak ada definisi zina dan hanya disebut larangan berzina. Definisi zina berasal dari para ulama yang kemudian dikodifikasikan dalam fiqh atau tradisi hukum Islam.

  Bagi Muhammad Syahrur, kata Abdul Azis, hubungan intim disebut zina bila dipertontonkan ke publik. Bila hubungan itu dilakukan di ruang privat, berlandaskan suka sama suka, keduanya sudah dewasa, tidak ada penipuan, dan niatnya tulus maka tidak bisa disebut zina. Maka hubungan tersebut halal.

  Abdul Aziz menjelaskan disertasi tersebut muncul dari kegelisahan dan keprihatinannya terhadap beragam kriminalisasi hubungan intim nonmarital konsensual. Yaitu, hubungan seksual di luar pernikahan yang dilandasi persetujuan atau kesepakatan.

  Hubungan di luar pernikahan selama ini mendapatkan stigma buruk. Misalnya, penggerebekan dan penangkapan sewenang-wenang di ruang-ruang privat. Abdul Aziz juga mencontohkan kriminalisasi dalam bentuk hukuman rajam di Aceh pada 1999 dan Ambon pada 2001.

  Mereka yang dihukum rajam dituduh berzina. Orang-orang berkerumun dan melempari orang itu dengan batu hingga tewas.

  Doktor UIN Yogyakarta tersebut mengutip konsep Milk Al-Yamin dari intelektual muslim asal Suriah, Muhammad Syahrur. Konsep itu menyebutkan bahwa hubungan intim di luar nikah dalam batasan tertentu tak melanggar syariat Islam.**) 

Jokowi Bakal Sahkan Iuran BPJS Naik Dua Kali Lipat


  Atatnaberita.com ~jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan merilis peraturan presiden (perpres) kenaikan iuran BPJS Kesehatan. Rencananya, kenaikan iuran yang diatur dalam perpres tersebut akan mengacu pada usulan kenaikan yang sebelumnya disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada Komisi XI DPR.

  Saat itu, Sri Mulyani mengusulkan iuran BJKN kelas Mandiri I naik 100 persen dari Rp80 ribu menjadi Rp160 ribu per peserta per bulan mulai 1 Januari 2020 mendatang. Lalu, iuran kelas Mandiri II naik dari Rp59 ribu menjadi Rp110 ribu per peserta per bulan.

baca juga : RUU KUHP ,PENGHINA PRESIDEN RI DIHUKUMI 4,5 TAHUN PENJARA

Kemudian, iuran kelas Mandiri III naik Rp16.500 dari Rp25.500 menjadi Rp42 ribu per peserta per bulan.

Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, usai rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR/MPR pada Rabu (28/8), menerangkan langkah kenaikan iuran BPJS Kesehatan benar-benar harus dilakukan.

"Itu sudah kami naikkan, segera akan keluar perpres-nya. Hitungan seperti yang disampaikan Ibu Menteri pada saat di DPR kemarin," ujarnya di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (28/8).

Menurut Mardiasmo, bila iuran BPJS Kesehatan naik, maka persoalan defisit anggaran perusahaan akan terselesaikan. Untuk itu, penerbitan perpres perlu segera dilakukan agar pemberlakuan kenaikan iuran bisa dilaksanakan mulai tahun depan.

"Insyaallah tidak ada lagi (defisit) dengan optimalisasi semuanya. Jadi, sudah dihitung, kalau sudah semuanya, tidak akan defisit lagi," terang dia.


Lebih lanjut ia mengatakan peluang defisit tertutup sejatinya juga berasal dari perbaikan tata kelola administrasi dan manajemen BPJS Kesehatan. Lalu, ada pula peran dari optimalisasi kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan Kementerian Kesehatan dalam penyelenggaraan program JKN.

baca juga : berani sindir jokowi di ilc club tv one,ini profil syerly perempuan aceh

"Jadi semuanya 'keroyokan', termasuk peran pemerintah daerah. Nah, saldo defisitnya baru ditutup dengan kenaikan iuran," tuturnya.

Sebelumnya, menurut perhitungan Sri Mulyani, bila kenaikan iuran bisa sesuai usulan, maka defisit keuangan BPJS Kesehatan bisa berbalik menjadi surplus Rp17,2 triliun.


kunjungi juga : belajarislam.com
                         
                              tataislam.com  

Penghina Presiden/Wapres Dihukum 4,5 Tahun penjara



   ATATNABERITA.COM  ~Jakarta -RUU KUHP sudah rampung dan akan disahkan oleh DPR. Salah satu isinya adalah pasal penghinaan kepada presiden dengan ancaman

hukuman maksimal 4,5 tahun penjara. Pasal tersebut pernah dicabut Mahkamah Konstitusi (MK).

   Penghinaan kepada presiden masuk 'Bagian Kedua' Penyerangan Kehormatan atau Harkat dan Martabat Presiden dan Wakil Presiden.

  Pasal 218 ayat 1 menyebutkan setiap orang yang di muka umum menyerang kehormatan atau harkat dan martabat diri Presiden atau Wakil Presiden dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun 6 bulan atau pidana denda paling banyak Kategori IV.

baca juga : syerly, perempuan yang berani menyindir presiden RI di ILC Tv one,ini profilnya.

"Tidak merupakan penyerangan kehormatan atau harkat dan martabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) jika perbuatan dilakukan untuk kepentingan umum atau pembelaan diri," demikian bunyi Pasal 218 ayat 2.

  Hukuman tersebut diperberat bagi yang menyiarkan hinaan tersebut. Ancamannya dinaikkan menjadi 4,5 tahun penjara.

"Setiap orang yang menyiarkan, mempertunjukkan, atau menempelkan tulisan atau gambar sehingga terlihat oleh umum, atau memperdengarkan rekaman sehingga terdengar oleh umum, yang berisi penyerangan kehormatan atau harkat dan martabat terhadap Presiden atau Wakil Presiden dengan maksud agar isinya diketahui atau lebih diketahui umum dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun 6 (enam) bulan atau pidana denda paling banyak Kategori IV," demikian bunyi Pasal 219.

Apakah setiap orang yang 'mengkritik' presiden bisa dipidana? Pasal selanjutnya menegaskan perbuatan itu baru menjadi delik apabila ada aduan dari Presiden atau Wakil Presiden.

"Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan oleh kuasa Presiden atau Wakil Presiden," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, MK membatalkan pasal penghinaan terhadap presiden lewat putusannya pada 2006. Pasal itu dinilai majelis hakim MK bertentangan dengan semangat demokrasi. Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie kala itu menyebut pencabutan pasal penghinaan presiden/wakil presiden dalam putusan Nomor 013-022/PUU-IV/2006 karena tidak sesuai dengan peradaban demokrasi.

Putusan MK itu atas permohonan yang diajukan Eggy Sudjana. Kala itu, Eggy dililit kasus penghinaan presiden karena menyebut Presiden SBY menerima sejumlah gratifikasi. MK mengabulkan permohonan itu.

"Indonesia sebagai suatu negara hukum yang demokratis, berbentuk republik, dan berkedaulatan rakyat, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia sebagaimana telah ditentukan dalam UUD 1945, tidak relevan lagi jika dalam KUHPidana-nya masih memuat pasal-pasal seperti Pasal 134, Pasal 136 bis, dan Pasal 137 yang menegasi prinsip persamaan di depan hukum, mengurangi kebebasan mengekspresikan pikiran dan pendapat, kebebasan akan informasi, dan prinsip kepastian hukum," ujar MK.


baca juga : jokowi ingin rupiah mengacu ke yuan, 


  Jadi, dalam RUU KUHPidana yang merupakan upaya pembaharuan KUHPidana warisan kolonial juga harus tidak lagi memuat pasal-pasal yang isinya sama atau mirip dengan Pasal 134, Pasal 136 bis, dan Pasal 137 KUHPidana.

"Terlebih lagi, ancaman pidana terhadap pelanggaran Pasal 134 paling lama enam tahun penjara dapat dipergunakan untuk menghambat proses demokrasi khususnya akses bagi jabatan-jabatan publik yang mensyaratkan seseorang tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih," demikian bunyi putusan MK yang dibacakan pada 6 Desember 2006.

Namun putusan MK itu tidak bulat. Hakim konstitusi I Dewa Gede Palguna, Soedarsono, HAS Natabaya, dan Achmad Roestandi menolak putusan itu.


"Adalah ketentuan yang berlaku universal, dalam tradisi hukum apa pun, bahwa penghinaan merupakan tindak pidana, meskipun substansinya berbeda-beda menurut ruang dan waktu, sehingga apa yang di suatu tempat dan pada suatu waktu tertentu dianggap sebagai penghinaan, belum tentu di tempat lain dan pada waktu yang berbeda juga merupakan penghinaan. Dengan demikian, penghinaan terhadap siapa pun hal itu ditujukan dan dalam hukum pidana negara mana pun adalah perbuatan yang dapat dipidana," kata Palguna.

Menurut Natabaya dan Roestandi, presiden itu adalah hasil dari distilasi (distillation) rakyat Indonesia sehingga presiden merupakan penjelmaan pribadi dan yang mewakili martabat dan keagungan rakyat itu sendiri (the personal embodiment and representative of people dignity and majesty).

"Seorang presiden itu merupakan simbol dari kedaulatan, kelangsungan dan keagungan/kebesaran (the symbol of sovereignty, continuity and grandeur) dari seorang kepala negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan," ujar Natabaya.

detik.com


Usai Serangan di Christchurch, Warga Selandia Baru Banyak yang Jadi Mualaf


   atatnaberita.com  ~ Serangan teroris 15 Maret 2019 lalu di dua masjid Al Noor, Christchurch menjatuhkan korban hingga 51 orang. Bahkan Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Arden turun tangan menunjukan rasa solidaritasnya terhadap umat Muslim di negaranya ini.

Banyak warga Selandia jadi mualaf
Dia pun jadi sorotam publik karena datang mengenakan jilbab hitam kala itu. Sebagai upaya menunjukkan solidaritas kepada umat Muslim.

Setelah kejadian itu berangsur berlalu, akhirnya salah satu warga Selandia Baru yang ikut menyaksikan serangan mematikan itu,




Megan Lovelady memutuskan jadi Mualaf. Hal ini ditemukan setelah bertahun-tahun kehilangan rasa spiritualitasnya.

"Allah memanggilku pulang," katanya seperti dilansir lari laman Abaout Islam.

Dari situ Lovelady terus mencari siapa sebenarnya Tuhan yang telah menyelamatkannya dari berbagai musibah? Mencari tahu tentang Allah dan akhirnya memeluk Islam.

baca juga : alasan penembakan di mesjid selandia baru

Bukan hanya itu, dia merasa kehilangan arah ketika kejadian buruk menimpa kekasihnnya. Saat itu Lovelady harus melihat dengan mata dan kepala sendiri pacarnya tertabrak kereta, sangat tragis.

"Kenapa aku, kenapa aku harus melalui itu? Jika Tuhan begitu perkasa, Dia selalu menyelamatkanku dari kejadian itu (kecelakaan dan penembakan di masjid)," ujar Lovelady.

Pada Jumat setelah Lovelady mendapatkan serangan aksi penembakan brutal di masjid tersebut, ia menghadiri salat di Masjid Al Noor. Padahal saat itu kondisi masih berbahaya, dan dalam pengamanan polisi.

Ketika menyambangi masjid tersebut, saat itu Lovelady belum memeluk agama Islam. Rasa solidaritasnya yang tinggi terhadap perbedaan, membuat ia ikhlas ikut menjaga masjid dari orang yang ingin menghancurkannya.

"Saya ingin bergabung untuk melakukan gerakan (salat) tetapi saya tidak tahu bagaimana - jadi saya hanya berdiri di sana dan saya menangis," katanya.

Setelah kejadian tersebut, ternyata bukan hanya Lovelady yang terpanggil hatinya untuk jadi mualaf. Namun, beberapa warga lainnya pun banyak yang akhirnya Mualaf.

Mereka banyak yang tersentuh oleh keindahan dan ketabahan umat Muslim saat mendapatkan cobaan yang sangat menyedihkan.

Imam Thanvi mengatakan, dalam beberapa minggu setelah serangan itu, tiga hingga lima orang dalam sehari telah megucapkan dua kalimat syahadat di sebuah masjid Wellington. Setelah itu, hampir setiap bulannya sekitar satu atau dua hari juga ada yang jadi Mualaf.

Di Manawatu, Ketua Asosiasi Muslim setempat, Zulfiqar Buton, juga bertemu enam orang mualaf bahkan lebih. Sedangkan di Otago, juga terjadi hal serupa.

Menurut Tahir Nawaz, presiden Asosiasi Muslim Internasional Selandia Baru, jumlah Muslim Selandia Baru telah mencapai hampir 60 ribu orang.(**)


BERANI SINDIR PRESIDEN JOKOWI DI ILC TVOne,ini profil Sherly

Tags
 


  Atatnaberita.com  ~ Banyak yang Penasaran, Ini Profil Sherly Annavita, Gadis Cantik Asal Aceh yang Viral karena Berani Sindir Jokowi di ILC TVOne.

Sosok Sherly Annavita mendadak jadi sorotan dalam program Indonesia Laywer Club (ILC) TV One semalam, rabu (21/8/2019).

Sherly Annavita millenal Influencer memberikan pandangan mengenai pemindahan ibu kota ke Kalimantan. Sebagai anak muda, Sherly menyindir gagasan presiden Joko Widodo akan rencana pemindahan ibu kota tersebut.

Pada penampilannya di ILC TV One malam tadi, Sherly langsung menyampaikan kritik ke Jokowi terkait rencana pemindahan ibu kota tersebut.

Di awal pemaparannya, Sherly menyampaikan pandangannya terkait rencana pemindahan ibu kota dari perspektif kalangan millenial.

Gadis kelahiran  12 September 1992 ternyata perempuan yang lahir di tanah rencong Aceh. Sosok Sherly bukan sembarang lantaran beragam prestasi yang pernah diraihnya tersebut.

Tak hanya itu Sherly juga menjadi pembicara yang kerap diundang ke berbagai acara anak muda. Bahkan Sherly memang dikenal suka memberikan pandangan mengenai politik. Hal tersebut dituangkan kepada video di akun youtubenya miliknya.

Selain kepintaran akademik, Sherly juga hebat dalam agama. Terbukti dari dirinya seorang dai sekaligus qoriah MTQ.

Biodata

Nama : Sherly Annavita Rahmi
Lahir : Aceh, 12 September 1992

Orang Tua:
Annafinas (Ayah)
Yanti Elnida (Ibu)

Pendidikan:
Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Universitas Paramadina, Jakarta (Semester Empat)

Prestasi:
Juara pertama Syarhil Quran MTQ tingkat Kota Lhokseumawe, Aceh Utara (2008)
Juara ketiga pidato Bahasa Jepang tingkat Provinsi di NAD (2008)
Juara pertama Syarhil Quran MTQ Aceh Utara (2010)
Juara kedua karya tulis “Menjadi Perempuan Muslim Berkarya” di Kendari, Sulawesi Tenggara (2009)
Duta Indonesia ‘International Youth Forum’ di Laguna, Filipina 2012
Best Performance pada acara International Culture Day di Filipina
Finalis ‘Dai Muda Antv (2012)’ Accepting Fellowship Homestay (Summer Camp) in Australia(2012).(**)

TANGGAPAN ANGGOTA DPRA AZHARI CAGE TERHADAP FORKAB YANG MELAPORKANNYA KE POLDA ACEH




   ATATNABERITA.COM  ~ BANDA ACEH - Ketua Komisi I DPRA, Azhari Cage tidak mengambil pusing terkait laporan Forum Komunikasi Anak Bangsa (Forkab) Aceh terhadap dirinya ke Polda Aceh.

 Seperti diketahui, Forkab Aceh telah melaporkan Azhari Cage ke Polda Aceh, Senin (19/8). Azhari dituduh berupaya mengibarkan bendera bintang bulan dan menurunkan bendera merah putih di gedung DPRA. Serta mengkoordinir aksi mahasiswa tersebut. "Kita tidak mengambil pusing masalah pelaporan mereka (Forkab)," kata Azhari Cage , Selasa (20/8).

 Azhari membantah keras terkait tuduhan adanya upaya menurunkan bendera merah putih saat aksi tersebut. Dirinya memastikan tidak ada rencana itu, bisa dibuktikan dari foto, video yang beredar atau bahkan dapat dilihat dari siaran langsung facebook.

 "Kita pastikan itu tidak ada, karena memang sejak aksi dimulai pukul 11.00 WIB, saya terus berada dengan mahasiswa, dan siaran langsung di facebook bisa dilihat, itu menjadi bukti sangat kuat untuk membuktikan bahwa tidak ada upaya menurunkan bendera merah putih,"tegasnya.

baca juga : forkab lapor anggota dpra ke polda aceh


 terus Azhari cagei mengatakan, jika memang ingin mengetahui siapa yang mengkoordinir mahasiswa seperti yang dituduhkan terhadap dirinya. Polisi juga bisa memanggil langsung koordinator lapangan atau penanggung jawab aksi.

"Tinggal panggil korlap dan penaggung jawab demo kemarin. Itu semua akan terbuka, akan terbukti. Apakah mereka ada yang mensetting, mendalang atau mereka atas kemauan sendiri," tutur Azhari.

Azhari juga mempertanyakan mengenai tidak adanya izin aksi seperti yang disampaikan polisi. Jika memang seperti itu, kenapa sejak pertama tidak dilarang, dibubarkan atau tidak diperbolehkan masuk ke halaman kantor DPRA. "Dan tidak dikoordinasikan juga dengan kita, kalau tidak ada izin, kan kita tidak terima kan," tandasnya.

 Selain itu, Azhari meminta, jangan setelah terjadinya pemukulan terhadap mahasiswa dan dirinya. Sekarang malah mencari kambing hitam untuk memutar balikkan fakta. "Ini tidak lazim, maka masyarakat Aceh akan semakin ragu terhadap penegakan hukum yang terjadi di Aceh," imbuhnya.

 Kemudian, mengenai tuduhan Forkab Aceh terhadap dirinya itu, Azhari menyampaikan bahwa pihaknya beserta dengan tim hukum sedang melakukan kajian atas laporan tersebut. "Apakah terdapat unsur-unsur fitnah, atau pencemaran nama baik atau pembunuhan karakter, maka Forkab dalam hal ini Polem Muda akan kita laporkan balik," pungkas Politikus Partai Aceh itu.(**)

TERKAIT BENDERA ACEH,FORKAB LAPORKAN ANGGOTA DPRA KEPOLDA ACEH


   ATATNABERITA.COM  ~ BANDA ACEH - Forum Komunikasi Anak Bangsa (Forkab) Aceh resmi melaporkan anggota DPRA, Azhari Cagee ke Polda Aceh, Senin (19/8).

  Ketua um
um Dewan Pimpinan Pusat Forkab Aceh, Polem Muda Ahmad Yani mengatakan tindak pidana yang dilaporkan itu yakni Pasal 56 UU 24 tahun 2009 tentang bendera,bahasa, lambang negara serta lagu kebanggsaan. 

Karena diduga mengupayakan mengibarkan bendera bintang bulan dan upaya menurunkan bendera merah Putih di gedung DPRA.

 Dalam laporan polisi itu, Polem menjelaskan unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa diduga dikoordinir Azhari Cage. Pasalnya unjuk rasa itu tidak mempunyai izin dari pihak berwenang.

 "Dengan kejadian itu kami merasa keberatan dan menuntut para pelaku sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Kami menduga Azhari Cagee terlibat dalam aksi itu, dan ini seperti sengaja disetting sehingga berakhir dengan kericuhan," ujar Polem.

 Menurut Polem, Azhari Cagee telah memprovokasi mahasiswa sebagai kaum intelektual Aceh yang merupakan harapan generasi penerus bangsa adalah tindakan perusak perdamaian Aceh, yang sudah berjalan 14 tahun.

"Azhari Cagee diduga mentransfer spirit perlawanan mahasiswa terhadap pemerintahan yang sah, mengingat Qanun Bendera Bulan Bintang telah dibatalkan dan sudah diajukan bendera Aceh dalam versi lain," imbuhnya.


 Ia mengungkapkan tindakan Azhari Cagee dalam skenario penurunan bendera merah putih adalah tindakan dan perilaku ideologi makar dan bertentangan dengan UU Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera.

"Tindakan Azhari Cagee dalam hal memberikan perlindungan terhadap mahasiswa atas pengibaran bendera bulan bintang di DPRA adalah perbuatan melawan hukum dan melanggar PP 77 tahun 2007," tegasnya.

Untuk itu, ia meminta kepada Polda Aceh mengusut semua dana aspirasi Azhari Cagee yang menurut informasi diduga terjadi sejumlah penyimpangan dan disinyalir mengalir ke mahasiwa lewat beasiswa yang diberikan.

Dan bahkan diduga mengalir ke aksi demo penaikkan bendera bulan bintang sebagai bentuk penyimpangan untuk melawan pemerintah yang sah.

 "Kami mendesak Kapolda Aceh untuk mengapresasi sikap tegas jajaran Poltabes Banda Aceh yang berhasil menghalangi aksi demo pengibaran bendera bulan bintang itu, artinya jangan sampai kasus ini digiring untuk memojokkan pihak kepolisian yang seakan-akan bersalah saat bertindak di lapangan," ujarnya.

Ia juga menduga kasus ini sengaja dikompori oleh Azhari Cagee untuk menutupi keterlibatannya dalam aksi yang berlangsung ricuh itu. "Kami siap membela kebenaran dan tidak takut berhadapan dengan siapapun demi penegakan hukum di Aceh," tegasnya.

Pemukulan Anggota DPR Aceh Azhari Cagee sudah Dilaporkan ke Propam Mabes Polri


  atatnaberita.com ~ Kasus pemukulan terhadap anggota DPR Aceh dari Partai Aceh (PA), Azhari SIP (Cagee) yang diduga dilakukan oknum anggota Polri saat demo bendera di Kantor DPRA dilaporkan ke Propam Mabes Polri. Senin (19/8/2019).
Kasus tersebut dilaporkan oleh Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) yang diketuai oleh Safaruddin.

   Saat membuat laporan ke Propam Mabes Polri, Safaruddin didampingi Sekretaris YARA Fakhrurrazi, Direktur Hukum dan Advokasi Yudhistira Maulana, dan Ketua Perwakilan YARA Aceh Barat Hamdani.

baca juga : kasus pemukulan Dpr aceh,ini tanggapan polda aceh.

   Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Safaruddin, SH mengatakan bahwa aksi pemukulan terhadap anggota DPR Aceh ini telah tersebar luas melalui madia sosial dan memicu kemarahan luas di masyarakat Aceh.

  Menurut Safaruddin, kemarahan masyarakat Aceh bisa berdampak pada institusi Polri di Aceh.  Karena itu Safar meminta Kadiv Propam Mabes Polri mengusut tuntas pelaku yang terlibat dalam pemukulan terhadap politisi PA itu.

"Rekaman video pemukulan terhadap Azhari yang juga Ketua Komisi I DPRA ini telah tersebar luas di masyarakat Aceh, dan telah menimbulkan kemarahan atas pemukulan tersebut yang diduga di lakukan oleh oknum petugas yang berada di lokasi unjuk rasa mahasiswa di DPRA saat itu," kata Safaruddin.

"Ini bisa berdampak pada rasa kepercayaan terhadap institusi kepolisian di Aceh jika kasus pemukulan ini tidak diusut tuntas, apalagi kalau pelakunya tidak mendapatkan sanksi."

  YARA meminta kepada Divisi Propam Polri untuk segera mengusut kasus pemukulan tersebut untuk memadamkan kemarahan masyarakat Aceh dan mengembalikan kepercayaan kepada institusi kepolisian sebagai pengayom masyarkat.

Kata Safar, laporan itu diterima oleh Bripka Budi Widodo, dengan Nomor SPSP2/2073/VIII/2019/BagYanduan.

  Dalam aduan tersebut YARA juga melampirkan video pada saat terjadi pemukulan terhadap mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tersebut serta beberapa kliping berita di media yang memuat tentang pemukulan tersebut.(**)

HAJI UMA MERESPON ATAS KASUS PEMUKULAN ANGGOTA DPR-ACEH OLEH POLISI


    ATATNABERITA.COM ~ JAKARTA  – H. Sudirman yang akrab disapa dengan sebutan  Haji Uma, anggota DPD RI asal Aceh, turut memberi tanggapan atas kasus pengeroyokan Komisi I DPRA, Azhari Cage yang diduga dilakukan oleh oknum polisi dalam kericuhan demo mahasiswa, yang terjadi pada hari Kamis 15/8/2019 di Banda aceh.

  Dalam rilis persnya pada Minggu (18/8/2019), senator aceh yang kembali melaju ke senayan untuk periode 2019-2024 ini, sangat menyayangkan dan mengecam tindak kekerasan dalam bentuk pengeroyokan oleh oknum polisi terhadap Azhari Cage tersebut.

“Kita menyayangkan dan mengecam kejadian ini, apalagi dilakukan oknum polisi kepada anggota DPRA yang seharusnya dilindungi dalam upaya menjalankan tugas menampung aspirasi dari masyarakat sesuai ketentuan dalam UU-MD3”, ujar Haji Uma.

baca juga : anggota DPRA azhari cage dikeroyok oleh polisi

  Lebih lanjut, Haji Uma menilai kejadian ini adalah preseden buruk pelecehan terhadap institusi negara. Untuk itu, dirinya meminta Kapolda Aceh untuk benar-benar mengusut tuntas kasus ini secara transparan dan profesional.

  “Hukum harus ditegakkan dan kasus ini harus diusut tuntas secara transparan oleh kepolisian agar preseden buruk ini tidak berulang nantinya. Selain juga guna menghentikan opini liar yang menggelinding dimasyarakat yang dampaknya akan melemahkan kepercayaan kepada institusi polisi itu sendiri”, pungkas Haji Uma.

  Menurut Haji Uma, sejatinya pendekatan represif dalam pengamanan aksi penyampaian aspirasi masyarakat sudah tidak sepatutnya dilakukan oleh aparat keamanan.

  Mengingat hal itu adalah bagian dari proses demokratis yang mesti kita pelihara dan kawal bersama.

  Diakhir penyampaiannya, Haji Uma kembali berharap agar pengusutan kasus pengeroyokan segera diselesaikan secara tuntas dan terbuka untuk menjaga kepercayaan rakyat Aceh kepada institusi polisi yang berfungsi menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,pungkasnya.(**)

Bangkok Kutuk Pemukulan Mahasiswa Aceh


   ATATNABERITA.COM ~ Bangkok- Direktur World Solidarity for Forgotten Nastion (WSFN) Regional Bangkok, Johan Musi, mengutuk pemukulan terhadap sejumlah mahasiswa Aceh yang sedang melakukan unjuk rasa menuntut implementasi MoU Helsinki, Kamis (15/8/2019) atau bertepatan dengan peringatan 14 tahun damai Aceh.

Johan Musi dalam rilisnya, Sabtu (17/8/2019) mengatakan peristiwa pemukulan yang dilakukan oleh sejumlah petugas pengawal demontsrasi dari Polresta Banda Aceh, merupakan bentuk pembungkaman terhadap demokrasi.

“Apa yang berlaku terhadap mahasiswa Aceh dalam menyampaikan pendapat mereka terhadap implementasi MoU Helsinki yang belum terealisasi, adalah bukti nyata bahwa Indonesia masih alergi dengan aksi-aksi pro demokrasi,” ujar Johan.

Lebih lanjut dia mengatakan, semua pihak mengetahui bahwa mahasiswa berunjuk rasa agar DPRA lebih serius dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat di parlemen.

baca juga : IPAU MINTA KAPOLDA PECAT ANGGOTA POLISI YANG MEMUKUL MAHASISWA

Untuk itu mahasiswa mengibarkan Bendera Bintang Bulan yang menjadi kebanggaan Bangsa Aceh, karena sampai saat ini tidak ada satu keputusan dari Pemerintah Indonesia agar Qanun Bendera Aceh dapat dilaksanakan.

“Malah realita di lapangan saat ini dapat kita lihat bersama bahwa Pemerintah RI sangat tidak serius menjalankan implementasi MoU Helsinki dengan berbagai dalih,” ujarnya.

Hal yang paling memprihatinkan bagi WSFN, semua mengetahui pula bahwa aparat kepolisian RI menunjukkan arogansinya terhadap aksi damai mahasiswa.

“Kami sangat menyesalkan ada korban mahasiswa. Apakah ini yang dinamakan kebebasan dan domokrasi?” katanya setengah bertanya.

Untuk itu, World Solidarity for Forgotten Nation sebagai organisasi non pemerintah (NGO) yang berjuang untuk kebebasan, demokrasi dan anti diskriminasi mengutuk keras penangkapan mahasiswa Aceh yang melakukan aksi damai kepada wakil rakyat.

Ia juga mengatakan, berangkat dari pengalaman masa konflik dulu, saat aktivis diperlakukan secara tanpa perikemanusiaan dengan alasan makar, maka saat ini mahasiswa yang menyampaikan sikap yang didasari oleh Undang-Undang Pemerintah Aceh juga masih diperlakukan secara tidak berperikemanusiaan oleh aparat kepolisian RI.

“Maka kami atas nama Solidaritas WSFN tidak dapat menerima sikap RI dalam menyelesaikan persoalan Aceh dan Kami mendukung penuh hak-hak Bangsa Aceh diperjuangkan ke tingkat internasional,” imbuhnya.

Dalam keterangan rilisnya, Johan Mufi menyebutkan juga, World Solidarity for Forgotten Nations (WSFN) adalah organisasi nonpemerintah bermarkas di Brisbane Australia, dan juga memiliki kantor regional di Thailand. WSFN berjuang mengkampanyekan penegakan demokrasi, HAM, kebebasan berserikat, anti diskriminasi dan rasial, serta hak-hak politik bagi minoritas di Indonesia.(**


sumber:acehtrend.com

IPAU Minta Kapolda Pecat Oknum Polisi yang Terlibat Pemukulan Anggota DPR Aceh


ATATNABERITA.COM  ~ BANDA ACEH –
kecaman serta desakan dari berbagai pihak terus disuarakan untuk pencopotan anggota polisi yang arogan dalam menangani masalah,kali ini kecaman disuarakan oleh Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU) meminta kepada Kapolda Aceh untuk memecat oknum Polisi yang terlibat dalam pemukulan anggota DPRA dari Partai Aceh, Tgk Azhari Cage SIP.

Azhari dipukul oleh oknum Polisi saat meleraikan pemukulan terhadap mahasiswa yang berdemo di depan Gedung DPR Aceh, Kamis 15 Agustus 2019.

Ketua Umum IPAU, Saifullah bersama Sekjend IPAU Bustami  mendampingi Ketua Komisi I DPRA, Tgk Azhari Cage SIP  di Mapolda Aceh, Kamis malam 15 Agustus 2019

baca juga : BEM FH UNIMAL MENDESAK MAHASISWA YANG DI TANGKAP DILEPASKAN DAN POLISI PELAKU PENGOROYOKAN DIPECAT


Sekjend IPAU, Bustami menyayangkan sikap oknum Polisi yang terkesan arogan saat mengawal mahasiswa berdemo. Seharusnya mereka bisa lebih santun dalam mengamankan pendemo.

“Padahal tugas mereka adalah mengayomi dan melindungi rakyat, bukan sebaliknya. Dari video yang beredar di media sosial, kita bisa melihat ada oknum polisi yang terlihat sedang memukul,” kata Bustami, Sabtu 17 Agustus 2019.

Karena itu, IPAU juga menyesalkan pernyataan Kapolresta Banda Aceh yang membantah tuduhan soal pemukulan Ketua Komisi I DPR Aceh tersebut.

Bustami meminta kepada Kapolda Aceh untuk memecat oknum Polisi yang terlibat dalam pemukulan mahasiswa dan Azhari Cage, yang juga anggota DPR Aceh. Para mahasiswa bahkan tidak melakukan anarkisme saat berdemo.

“Pemecatan perlu dilakukan agar menjadi pembelajar bagi  mereka anggota polisi yang mengedepankan arogansi dan dapat melindungi serta mengayomi masyarakat,” kata Bustami.

Ia menambahkan, apalagi yang dipukul adalah anggota DPR Aceh, melecehkannya sama saja dengan melecehkan lembaga Negara, karena DPR Aceh salah satu lembaga Negara, dan merupakan pengejawantahan dari masyarakat Aceh.

“Kalau kejadian ini tidak disikapi dengan tegas oleh Kapolda Aceh, kita khawatir citra Kepolisian yang sudah dibangun oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian bisa menimbulkan krisis kepercayaan dari masyarakat terhadap institusi,” ujar Bustami.

Selain itu, ia mengatakan, kasus pemukulan yang dilakukan oleh oknum Polisi sangat jarang terjadi, bahkan hampir tidak ada peristiwa seperti itu di Indonesia.

“Ini adalah pelecehan dan arogansi yang ditunjukkan oleh oknum Polisi terhadap anggota dewan. Anggota dewan saja bisa dipukul, yang lain bagaimana?” ujarnya.

IPAU juga meminta agar Kapolda Aceh mengevaluasi tata cara pengamanan aksi yang dilakukan oleh mahasiswa atau masyarakat. “Jangan sampai kejadian seperti itu terulang lagi. Kalau benar pelakunya adalah oknum Polisi, dia sudah mencoreng nama baik institusi dan pelakunya harus diambil tindakan tegas atau dipecat,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, aksi unjuk rasa yang diikuti oleh puluhan mahasiswa dari beberapa kampus di Aceh berlangsung di Gedung DPR Aceh, Kamis 15 Agustus 2019, berakhir ricuh dan sejumlah mahasiswa turut diamankan oleh pihak kepolisian.

Demo yang digelar bertepatan dengan peringatan 14 tahun Aceh damai tersebut menuntut agar isi perjanjian damai  direalisasi, Salah satunya adalah masalah bendera dan lambang Aceh.

Dalam aksi tersebut, para mahasiswa sempat mencoba mengganti bendera merah putih dengan bintang bulan. Namun dicegah oleh pihak keamanan sehingga terjadi gesekan hingga berakhir ricuh.

Salah seorang anggota DPR Aceh, Azhari Cage, turut menjadi korban saat kerusuhan tersebut terjadi. Politisi Partai Aceh tersebut diduga dikeroyok oleh sejumlah oknum polisi saat kejadian. (**)

HUT RI KE 74, WALIKOTA LANGSA MELARANG KEGIATAN PANJAT PINANG KARENA ITU WARISAN BELANDA.


 ATATNABERITA.COM ~ LANGSA –  Pemko Langsa, mengeluarkan intruksi agar masyarakat di langsa tidak menggelar kegiatan perlombaan panjat pinang dalam memeriahkan HUT ke-74 RI.

Dalam surat yang dikeluarkan oleh pemerintah kota langsa, pagelaran tersebut dinilai merupakan tradisi peninggalan zaman Belanda yang tidak memiliki nilai edukasi sama sekali.

Surat intruksi Wali Kota Langsa tersebut dengan nomor 450/2381/2019 tentang peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan RI berisi tiga poin imbauan dan intruksi yang ditujukan kepada seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Desa, dan Pemimpin BUMN/BUMD dalam wilayah Kota Langsa.

Pada poin pertama, Wali Kota Langsa meminta untuk menghadirkan seluruh ASN, Pegawai, dan Karyawan BUMN pada saat upacara HUT RI ke-74 tahun 2019 di lingkungan Pemerintahan Kota Langsa.

Kedua, melakukan pengarahan pada tanggal 15 Agustus 2019 kepada masing-masing ASN, pegawai di bawah pimpinannya untuk hadir tepat waktu dan mengambil posisi barisan yang benar pada saat sampai di tempat sebagai contoh kepada anak yang hadir dalam upacara.

Ketiga, kepada para Geuchik (Kepala Desa) diminta untuk menggunakan pakaian seragam pada saat menghadiri upacara.

Keempat, yaitu tidak melaksanakan kegiatan panjat pinang di setiap gampoeng (desa) dikarenakan secara historis merupakan peninggalan Kolonial Belanda dan tidak ada nilai edukasinya.

Kabag Humas Pemerintah Kota Langsa, M Husin, membenarkan imbauan tersebut. Surat itu dikeluarkan berdasar keputusan rapat bersama panitia 17 Agustus di lingkungan Pemerintah Langsa.

“Iya benar itu surat Pak Wali berdasarkan keputusan rapat panitia 17 Agustus 2019,” ujarnya.

Hal tesebut di sampaikakan Kabag Humas Pemerintah Kota Langsa, M Husin, pada kamis (15/8/2019)

Ia juga membenarkan terkait poin terakhir tentang imbauan larangan kegiatan panjat pinang dilakukan oleh masyarakat.

Wali Kota mengimbau sebaiknya acara tersebut tidak digelar. Panjat pinang dianggap bukan budaya Islam dan bagian dari warisan kolonial Belanda, jelasnya.

“Alasannya pertama karena tidak sesuai dengan budaya kita (Aceh) itu adalah budaya warisan pemerintahan Belanda. Sehingga panitia melarang supaya perlombaan panjat pinang ditiadakan saja dan dialihkan ke kegiatan perlombaan yang lain,” ungkapnya.

Namun demikian, pemerintah Langsa tidak mengeluarkan sanksi apabila terdapat masyarakat yang tetap melaksanakan kegiatan tereebut.

Melihat pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya meski pemerintah telah mengeluarkan imbauan, namun masyarakat di desa-desa masih ada juga yang melaksanakan perlombaan hiburan rakyat tersebut.

“Kalau masyarakat tetap menggelar kegiatan itu tidak menjadi permasalahan. Karena belum ada sanksi, cuma di pemerintahan Kota Langsa tidak lagi melaksanakan kegitan ini, kalau dulu perlombaan tersebut dilaksanakan oleh pemerintah salah satunya termasuk panjat pinang akan tetapi sekarang tidak dilaksanakan lagi,” jelasnya

Akan tetapi, pemerintah telah meminta kepada kepala desa untuk melarang warganya,” pungkas Husin.

sumber: acehsatu.com

Pemukulan Azhari Cagee, Polda Aceh: Kalau Terbukti Dilanjutkan Kalau Tidak, Maka Dihentikan



ATATNABERITA.COM ~ BANDA ACEH ~ Kasus dugaan pemukulan Ketua Komisi I DPRA, Azhari Cagee oleh oknum polisi dalam kericuhan demo mahasiswa pada Kamis (15/8/2019), saat ini menjadi perbincangan serius beberapa kalangan di Aceh.

Pihak DPRA juga telah mengeluarkan pernyataan sikap mereka, mengutuk dan mengecam tindakan oknum polisi tersebut.

Menurut Ketua DPRA, Muhammad Sulaiman, Azhari Cagee yang sebenarnya menjalankan tugas menerima aspirasi mahasiswa saat itu, dipukul secara sporadis oleh oknum kepolisian.

Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Aceh, angkat bicara terkait insiden itu.

baca juga : BEM FH UNIMAL MENDESAK MAHASISWA YANG DI TANGKAP DILEPASKAN DAN PELAKU PEMUKUL  POLISI DI PROSES


Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Ery Apriyono kepada Serambinews.com mengatakan, saat ini pihak Polda Aceh sudah menerima laporan kasus itu.

Sebagaimana diketahui, setelah insiden tersebut, malamnya Azhari Cagee bersama kuasa hukumnya langsung membuat laporan ke Polda Aceh dengan nomor BL/136/VIII/YAN 2.5/2019/SPKT.

"Kasus itu kan beliau sudah lapor ke polda, ya saat ini masih dalam penyelidikan," kata Kombes Pol Ery, Sabtu (17/8/2019).

Kabid Humas mengatakan, pihak Polda Aceh akan menangani kasus itu secara profesional, prosedur, dan transparan.

"Kita mengedepankan azas praduga tak bersalah. Setiap laporan kita terima, tapi kita lidik dulu," katanya.

baca juga : HUT RI KE 74 WALIKOTA LANGSA MELARANG KEGIATAN PANJAT PINANG KARENA ITU WARISAN BELANDA

Terkait bukti video pemukulan yang kini menyebar luas, Ery belum mau berkomentar terkait itu.

"Kalau terbukti dilanjutkan kalau ngak terbukti ya dihentikan. Namanya praduga tak bersalah kan gitu, ngak setiap orang lapor kemudian harus ada tersangka," pungkasnya.

sumber: serambinews.com

BEM FH-UNIMAL mendesak mahasiswa yang di tahan untuk dibebaskan,dan mengusut tuntas pelaku pemukulan terhadap mahasiswa oleh Oknum polri


 

  ATATNABERITA.COM  ~LHOKSEUMAWE Setiap tanggal 15 Agustus selalu menjadi momentum bagi bangsa Aceh untuk merayakan Hari perdamaian atau hari di tanda tangani MoU Helsinki antara GAM dan pemerintah RI ketika itu di 15 Agus 2005 Finlandia

  Tidak terlepas pula pada 14 tahun peringatan MoU Helsinki, Mahasiswa yang tergabung dalam beberapa kampus di Aceh seperti UIN- Ar-Raniry, UNIMAL, IAIN Lhokseumawe melakukan aksi demonstrasi ke kantor DPRA terkait untuk direalisasikan nya butir-butir MoU Helsinki

  Namun menjelang sore hari terjadi sedikit gesekan antara tim pengaman dengan peserta aksi ketika mereka ingin mengibarkan bendera bintang bulan yang menjadi simbol provinsi Aceh melalui Qanun No. 3 Tahun 2013

  Disitu langsung dari pihak kepolisian membubarkan peserta aksi dengan sikap represif bahkan ada mahasiswa yang dipukul hingga ada yg butuh di obati
Kemudian ada juga salah satu anggota DPRA Aceh yang terkena pukul oleh oknum kepolisian ketika ingin melerai perlakuan dari pihak kepolisian tersebut

  Dan saat ini setelah kejadian itu ada beberapa mahasiswa yang di tahan di Polresta Banda Aceh termasuk Presma UIN- Ar-Raniry dan Wapresma UNIMAL

  Ketua BEM FH UNIMAL Muhammad Fadli menyampaikan kepada kepada media bahwa Pasal 1 Ayat (3) UUD 1945 menyebutkan bahwa Indonesia adalah Negara Hukum
Jika pun berkacamata dalam UU No. 09 tahun 1998 tentang kemerdekaan pendapat di muka umum yang menjadi acuan polri dalam pengamanan aksi tidak ada satu pasal pun yang menyebutkan bahwa ketika mengamankan aksi demonstrasi Polri boleh memukul peserta aksi dengan bagaimana pun cara nya.Ini adalah sikap tidak terpuji,sebuah perlakuan inkonstitusional yang ditunjukkan langsung oleh aparatur penegak hukum yang seharusnya mengedukasi masyarakat untuk mematuhi hukum

  Kami meminta Kapolda Aceh sebagai pimpinan Polri tertinggi di provinsi Aceh mengambil sikap tegas terhadap kasus ini untuk memanggil oknum polri yang memukul mahasiswa dan anggota DPRA tersebut
Karna ini sangat mencoreng nama dari polri sendiri
Dan kami juga meminta pula agar saudara kami dari mahasiswa yang ditahan untuk di bebaskan.

  Tunjukkan sikap kooperatif dan profesional Kapolresta Banda Aceh terhadap kasus ini
Jika pun karna menaikkan bendera mereka di tahan,itu sebuah perbuatan yang keliru
Karna menaikkan bendera bintang bulan tersebut tidak ada satu peraturan perundang-undangan pun yang menyebutkan bisa dipidana

  Saya yakin sikap profesionalitas dari Kapolresta Banda Aceh dan Kapolda Aceh untuk bisa melepaskan saudara kami
Mereka hanya menyampaikan aspirasi,bukan ingin korupsi !
Kami mahasiswa ini satu
Apabila saudara kami terluka maka kami semua juga siap untuk terluka !
Kami siap menempuh langkah apapun apabila saudara kami tidak dibebaskan",ujarnya.(**)

ANGGOTA DPR ACEH AZHARI CAGE DIKEROYOK POLISI,INI PERMINTAANNYA PADA POLDA ACEH






  Atatnaberita.com ~ Anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh (PA), Azhari alias Cage, mengaku dirinya mengalami pengeroyokan dan pemukulan oleh sejumlah oknum polisi, yang tengah mengamankan aksi unjuk rasa di kantor parlemen tersebut.

 Setelah  pemukulan terjadi banyak media cetak yang menghampirinya untuk menanyakan perihal kejadian,lantas  Azhari Cage menceritakan kronologis peristiwa yang menimpanya tersebut. Kasus pemukulan terhadapnya berawal dari kedatangan sejumlah mahasiswa yang menuntut kejelasan tentang nasib Bendera Aceh ke Kantor DPRA, Kamis, 15 Agustus 2019 siang.

  Sebagai anggota DPR Aceh, dirinya diminta oleh pimpinan untuk menemui mahasiswa yang sedang aksi tersebut. Selanjutnya, saat Ia menemui peserta demo, sebagian dari mahasiswa itu tidak puas, dan memaksa untuk menghadirkan ketua.

Lalu , Cage berkomunikasi dengan Sulaiman selaku pimpinan DPR Aceh tentang aspirasi mahasiswa tersebut. Dia selanjutnya bersama dengan Ketua DPR Aceh menemui para demonstran.

Usai salat Ashar, ternyata mahasiwa belum membubarkan diri. Mereka memilih untuk duduk di halaman kantor DPR Aceh. Saat itu situasi di lapangan sudah chaos. “Para polisi yang mengamankan aksi unjuk rasa membubarkan mahasiswa secara paksa dengan cara dipukuli,” tutur Cage.

Melihat situasi tersebut sambungnya, dirinya bermaksud ingin melerai. Namun, justru dia ikut dipukuli oleh sejumlah polisi yang mencoba membubarkan mahasiswa. “Ada delapan polisi yang memukuli saya,” ujarnya.

  Tidak terima hal tersebut, katanya, setelah berkonsultasi dengan pimpinan dewan, dirinya melaporkan kejadian ini ke Polda Aceh. Cage meminta Kapolda untuk mengusut dengan tegas kejadian yang menimpa dirinya.

“Saya ini anggota dewan, sedang bertugas menampung aspirasi mahasiswa,” paparnya.

Apa yang saya alami, sebut Cage, adalah sesuatu yang berada dalam luar batas tindakan SOP kepolisian dalam mengamankam aksi unjuk rasa.

“Saya ini dipukuli di rumah sendiri sama polisi polisi itu,” ujarnya.

  kendati demikian Sebagai warga negara yang taat hukum, sebut Cage, dirinya telah melaporkan sikap arogansi pihak kepolisian ini. Namun mesti dicatat, kata dia, secara kelembagaan DPR Aceh, persoalan ini akan berbuntut panjang. Dia juga meminta Kapolda Aceh untuk bertanggungjawab atas aksi anak buahnya di lapangan. AT